Monday 29 August 2016

Fenomena "DUET MAUT"



Otomotif Industri - Fenomena "DUET MAUT" tidak hanya terjadi di dunia DANGDUT, ataupun Sepak Bola, tetapi terjadi pula di dunia otomotif. Dikarenakan hubungan kerja sama ataupun adanya tujuan lainnya, seperti Development Cost Sharing atau lainnya, beberapa produsen otomotif menghadirkan mobil yang sama tetapi dengan merk berbeda. Tentu saja walaupun sama tetapi tidak sepenuhnya sama, untuk membedakan diantara keduanya. Dan yang paling mudah dikenali adalah emblem depannya yang sudah pasti beda.



Fenomena ini bukan hanya terjadi belakangan ini dan di Indonesia, tetapi sudah terjadi lama dan di beberapa negara. Tetapi kali ini Otomotif Industri akan mengulasnya untuk pasar Indonesia.

Seperti kita ketahui belakangan ini di media - media nasional sedang ramai akan hadirnya "DUET MAUT" terbaru Toyota - Daihatsu yaitu Toyota Calya dan Daihatsu Sigra. Setelah sukses dengan Toyota Avanza - Daihatsu Xenia dan Toyota Rush - Daihatsu Terios, serta Toyota Agya - Daihatsu Ayla. Kolaborasi keduanya kembali menghadirkan Toyota Calya- Daihatsu Sigra. 

Kali ini "DUET MAUT" mereka akan bermain disegmen LCGC MPV 7 Seater. Dan kerja sama keduanya akan langsung bertarung dengan Datsu - Go yang selama ini bermain seolah tanpa pesaing disegmen LCGC MPV 7 Seater. Dan kolaborasi keduanya diharapkan dapat mengulang sukses "DUET MAUT" sebelumnya.




Sebenarnya fenomena "DUET MAUT" di Indonesia bukan hanya terjadi antara Toyota-Daihatsu, tetapi terjadi pula pada produsen lain walaupun dengan kondisi yang berbeda, sebagai contoh yang selama ini kita ketahui adalah antara Suzuki-Mitsubishi dan Suzuki-Mazda. Seperti kita ketahui selama ini terjadi hubungan baik diantaranya. Kolaborasi Suzuki-Mitsubishi melahirka "DUET MAUT" Suzuki Carry Futura-Mitsubishi Colt T120, serta Suzuki APV - Mitsubishi Maven. Suzuki - Mitsubishi sukses melahirkan Suzuki Carry Futura-Mitsubishi Colt T120 pada era 1900 an. Walaupun tidak dirakit di pabrik yang sama seperti kolaborasi Toyota-Daihatsu tetapi mereka saling supply pada beberapa komponennya. Setelah sukses dengan kolaborasi tersebut, Suzuki-Mitsubishi kembali menghadirkan Suzuki APV - Mitsubishi Maven. Suzuki sukses dengan APV tetapi walaupun sama Mitsubishi kurang beruntung dengan Mavennya.




"DUET MAUT" berikutnya kembali melibatkan Suzuki, kali ini mobil yang dikembangkan oleh Suzuki dan cukup sukses disegmen LMPV yaitu Suzuki Ertiga, juga dipasarkan dengan logo berbeda dan partner kali ini adalah Mazda. Suzuki Ertiga-Mazda VX-1, seolah sebagai high grade dari Suzuki Ertiga, Mazada menambahkan beberapa fitur tambahan pad Ertiga dan menjualnya sebagai Mazda VX-1. Walaupun secara penjualan tidak memberikan efek signifikan, kolaborasi keduanya meramaikan pasar Indonesia.

Patut kita tunggu "DUET MAUT" apalagi yang akan lahir kedepannya. Yang cukup mungkin terjadi adalah "DUET MAUT" LMPV Mitsubishi-Nissan.
Kenapa Mitsubishi-Nissan ? Karena seperti kita ketahui Mitsubishi sedang membangun pabrik di Kawasan Industri Delta Mas - Cikarang, dan salah satu produk yang akan dihadirkan adalah LMPV untuk mencoba peruntunganya di pasar Indonesia. Dan disela waktu pengembangan tersebut, Mitsubishi terjerat kasus manipulasi konsumsi bahan bakar di Jepang, sehingga menjadikan Mitsubishi harus menjual sebagian sahamnya untuk bisa bertahan di industri otomotif. Kita tunggu kehadiran "DUET MAUT" berikutnya. Sampai jumpa.

No comments:

Post a Comment