Friday 15 July 2016

HONDA "Pengganggu kenyamanan Toyota" di Indonesia


Seperti yang kita ketahui bersama, Toyota menjadi penguasa pasar otomotif di Indonesia. Walaupun berbagai maker lain berusaha untuk merebut posisi tersebut, tetapi ternyata sangat susah. Dengan menguasai pasar sekitar 30%, susah bagi maker manapun untuk mengejarnya, karena diposisi kedua pun diduduki oleh "anaknya" sendiri yaitu Daihatsu. Jadi dengan kolaborasi antara keduanya sangat susah untuk menggeser posisi Toyota di tampuk pimpinan pasar otomotif di Indonesia.

Tetapi belakangan ada fenomena menarik dimana maker lain seakan "bekerja sama" untuk menggeser posisi Toyota. Dimana maker lain seakan "tersadar" bahwa Toyota menguasai pasar "hanya" bermodal 2 model MPV legendarisnya yaitu Toyota Kijang Innova dan Toyota Avanza. Model lainnya seakan hanya menjadi pelengkap kesuksesan Toyota saja.

Dari situlah maker lain "terbangun" dan berusaha untuk melahirkan model MPV yang memang menjadi pasar terbesar otomotif tanah air. 

Dimulai dari Suzuki yang melahirkan Suzuki Ertiga di tahun 2012, Suzuki pada beberapa bulan berhasil mengeser Daihatsu di posisi 2 penjualan tertinggi di Indonesia. Tetapi tidak bisa menggeser ataupun hanya mendekati Toyota. Toyota tetap nyaman di puncak klasemen. 

Selanjutnya ada GM yang kembali masuk ke Indonesia dan melahirkan Chevrolet Spin. Walaupun tidak sempat memberikan pengaruh signifikan tetapi paling tidak, "kue" besar MPV berhasil mereka dapatkan sebagian. Walaupun tragisnya, GM harus angkat kaki "LAGI" dari Indonesia karena "tidak bisa" bersaing dengan maker lain.

Selanjutnya adalah sang "PENDOBRAK" HONDA, perlahan tapi pasti (sampai saat ini) seakan berhasil membuat Toyota harus berpikir keras untuk menahan "lari" HONDA. Dimulai dengan melahirkan mobil yang masuk kategori LCGC cukup sukses di Thailand, dengan melokalisasi banyak komponennya Honda berhasil untuk berdiri sejajar dengan Toyota Agya dan Daihatsu Ayla di segmen LGCC.




Dan secara paralel Honda menghadirkan Honda Mobilio, yang menggunakan platform yang sama dengan Brio, untuk menantang "DUET MAUT" Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Dan beberapa kali berhasil menggeser Daihatsu diposisi 2 klasemen penjualan mobil di Indonesia.



Sadar tidak cukup dengan itu saja, dan seolah belajar dari pengalaman Suzuki yang seakan muncul sebentar lalu tenggelam lagi. Honda ditahun berikutnya yaitu 2015, melahirkan Crossover mautnya yaitu HONDA HR-V, dan berhasil memberikan sumbangsih yang cukup untuk meningkatkan pangsa pasar HONDA di Indonesia. Check penjualan mobil terlaris setiap bulannya hanya disini.


Dan seolah semakin mengerti kebutuhan konsumen di Indonesia. Honda terus berinovasi dan melahirkan Honda BR-V di 2016, untuk bersaing dengan lagi - lagi "DUET MAUT" Toyota Rush dan Daihatsu Terios.
Honda seolah menjadi idola baru otomotif di Indonesia, diwaktu konsumen Indonesia merasa "bosan" dengan model dari Toyota yang itu - itu saja.

 

Tidak berhenti sampai disitu di 2016 ini Honda juga menghadirkan facelift dari Brio. Honda memberi penyegaran pada LCGC andalanya dengan menambahkan beberapa fitur yang belum ada di model sebelumnya, seperti transmisi CVT, yang cocok dipakai di perkotaan yang sering macet. 
Dan lagi - lagi Honda berhasil membuat Toyota ketar ketir, karena dari laporan penjualan yang diberikan oleh GAIKINDO, Honda terus menempel Toyota.



Berikut adalah grafik 6 besar penjualan mobil di Indonesia sejak 2010 ~ 2015. Dari grafik tersebut dapat dilihat pertumbuhan HONDA setiap tahunnya, dan sampai akhir tahun 2015, HONDA berhasil sejajar dengan DAIHATSU dengan selisih penjualan 8,555 unit.


Dan di 2016, HONDA juga sudah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan untuk menyalip DAIHATSU dan menempel TOYOTA. Berikut data penjualan mobil dari Januari hingga Mei 2016.

Patut ditunggu, apakah HONDA akan terus menempel ketat TOYOTA ataukah hanya sekedar bumbu pelengkap saja seperti maker lain yang coba menyainngi TOYOTA.

Patut ditunggu juga, gebrakan apalagi yang akan dilakukan HONDA. Dan juga maker manalagi yang akan "bekerja sama" dengan HONDA untuk merebut sebagian kue legit pasar otomotif Indonesia.

Sampai jumpa, Think Positif and Do Creative.