Tuesday 28 November 2017

Anti Lock Braking System (ABS)

Otomotif Industri ; Pasti hampir semua orang yang mempunyai mobil atau yang berkecimpung di dunia otomotif pasti pernah mendengar istilah Anti Lock Braking System atau disingkat ABS.
ABS ini adalah salah satu inovasi pada sisi Safety di dunia otomotif, yang bertujuan untuk lebih meningkatkan keamanan dalam berkendara.
Secara garis besar, sesuai dengan namanya, system ini bertujuan untuk MENCEGAH system pengereman pada mobil mengunci pada saat rem diinjak dengan keras secara tiba – tiba, sehingga sebagian atau semua roda berhenti, tapi mobil masih berjalan, sehingga mobil jadi tidak dapat dikendalikan. Tekhnologi ini diadopsi dari system serupa yang sudah terlebih dahulu diaplikasikan di pesawat terbang.
Jika pada system manual/ konvensional terdahulu, jika rem diinjak dengan keras secara tiba – tiba pada saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi, maka ada kemungkinan rem akan mengunci atau tidak dapat melepas pengereman sehingga mobil masih melaju tapi roda sudah tidak lagi berputar, sehingga dapat mengakibatkan mobil terguling atau mengalami kecelakaan.

Pada mobil yang sudah mengaplikasikan ABS, maka pada saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan secara tiba – tiba rem diinjak dengan keras maka system elektronik akan mengatur besaran daya pengereman agar rem tidak mengunci.
Sehingga jika sensor ABS mendeteksi ada roda yang mengunci , maka sensor tersebut akan memerintahkan agar piston rem melepaskan tekanannya. Dan akan menekan kembali dengan tekanan yang sudah diatur oleh sensor agar tidak mengunci jika roda sudah berjalan kembali. Dampak yang terasa pada pengemudi adalah rem seperti tidak pakem. Jadi walaupun rem diinjak dengan keras, hanya daya pengereman yang dirasa lebih kecil dari daya injak pengemudi. Sehingga jarak pengereman pun akan lebih jauh dari system pengereman konvensional. Tapi keuntungannya adalah mobil tetap bisa dikendalikan walaupun kita melakukan pengereman secara mendadak.
Karena kondisi itulah, sebagian orang yang belum terbiasa dengan mobil yang sudah mengaplikasikan ABS, “takut” karena jarak pengereman yang lebih jauh.

Tapi terlepas dengan itu semua tekhnologi ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan berkendara. Jadi mari kita tingkatkan dan kampanyekan Berkendara dengan Aman. Keep Safety Driving J

Monday 27 November 2017

Defogger

Otomotif-Industri ; Apa itu defogger ?
Di beberapa model, khususnya kelas menengah ke atas pasti sudah dilengkapi dengan fungsi defogger.
Jika dilihat dari Bahasa, maka kita bisa mengartikan Fog adalah kabut, sedangkan De, dalam Bahasa Inggris berfungsi untuk memberikan arti negative dari kata didepannya. Maka jika Fog adalah kabut, maka Defogger adalah tidak kabut.
Atau lebih jelasnya adalah suatu instalasi atau komponen pada mobil yang fungsinya untuk menghilangkan kabut pada kaca mobil pada saat hujan atau saat berada di tempat yang bersuhu rendah seperti di pegunungan. Karena suhu didalam mobil lebih tinggi dari suhu di luar mobil saat hujan.
Defogger biasanya terpasang di kaca belakang, berupa garis – garis yang biasanya berwarna coklat. Pada saat diaktifkan garis – garis tersebut akan menimbulkan panas yang akan diteruskan ke seluruh peermukaan kaca. Sehingga kabut akan hilang dikarenakan panas tersebut dan kaca tidak lagi buram.
Pegoperasian fungsi ini sangat mudah, hanya dengan menekan satu tombol pada dashboard yang biasanya diberi tanda seperti angin berhembus. Atau lebih jelasnya seperti gambar di bawah ini.
 Fungsi Defogger ini bukan hanya ada pada kaca belakang saja, tapi ada juga pada mobil tertentu dipasang pada spion samping. Untuk menghilangkan kabut pada spion, saat kita mau parkir mobil.
Jadi Defogger ini merupakan salah satu perangkat Safety pada mobil kita. Dan harus kita jaga agar tetap berfungsi maksimal.
Demikianlah penjelasan sekitar Defogger. Tetap berkendara dengan aman dan sopan di jalan. Bye bye J.


Friday 4 August 2017

Air Bag - Kantung Udara


Otomotif-Industri : Air Bag atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan Kantung Udara, adalah perangkat keselamatan kendaraan yang wajib ada pada mobil – mobil keluaran sekarang, atau mobil modern.


Dalam kecelakaan lalu lintas Antara mobil dengan kendaraan lain atau objek tetap, pengemudi dan penumpang dilindungi dengan suatu kantung udara yang mengembang dalam hitungan milli detik.

Pada awalnya kantung udara hanya digunakan pada tempat pengemudi, namun belakangan kantung udara juga dipasang untuk penumpang yang duduk di kursi depan dan juga penumpag di kursi belakang. Bahkan juga untuk mengantisipasi tabrak samping ada juga mobil yang memasang kantung udara di pintu.

Air Bag bekerja berdasarkan perintah sensor untuk mengembang.
Ketika sensor mendeteksi adanya benturan atau tabrakan, sensor akan mengirimkan sinyal ke modul control yang akan membuat air bag mengembang. Sensor ini berfungsi mengukur kecepatan dan tingkat keparahan benturan di area sudut yang sudah ditentukan. Sensor ini tidak akan bekerja jika benturan terjadi diluar area sudut yang sudah ditentukan atau tingkat benturan atau tabrakan dibawah nilai yang sudah ditentukan. 

Sebagai contoh, Air Bag pada sisi pengemudi, hanya akan mengembang jika benturan atau tabrakan terjadi dari depan atau area 30 dari posisi Air Bag dipasang. Dan Air Bag lain seperti yang ada di pintu atau yang lainnya tidak akan mengembang.

Terdapat 4 komponen utama pada Air Bag Module :
1.       Inflator, komponen ini menghasilkan gas yang akan mengembangkan kantung
2.       Cushion, komponen ini dibuat dari Nylon atau kain polyester tipis.
3.       Houshing, komponen ini berfungsi untuk menempatkan kantung dan inflator
4.       Cover, komponen ini akan terbuka begitu cushion mengembang 

Dikutip dari laman salah satu Air Bag Maker, mereka menyatakan bahwa Air Bag ini hanya sebagai komponen pendukung, dan akan bekerja lebih baik jika dilengkapi dengan penggunaan Seat Belt.
Maker Air Bag yang sering kita dengan adalah Autoliv dan Takata.

Selain pada mobil, air bag juga sudah menjadi bagian wajib pada wearpack untuk balap seperti MotoGP

Pada kesempatan kali ini penulis ingin menghimbau, bahwa kita harus berkendara dengan aman, mematuhi rambu – rambu lalu lintas yang ada, menggunakan semua perangkat safety yang ada.

Mari berkendara dengan Aman – Keep Safety Driving